Senin, 08 Juni 2009

PENGERTIAN ARTIFICIAL INTELIGENT

PENGERTIAN ARTIFICIAL INTELIGENT
Suatu cabang dalam bidang sains komputer Sains yang mengkaji tentang bagaimana untuk melengkapi sebuah komputer dengan kemampuan atau kepintaran seperti manusia. Sebagai contoh, bagaimana komputer bisa belajar sendiri dari pengalaman dan data-data yang telah dikumpulkannya, bagaimana komputer mampu berkomunikasi dan mengucapkan kata demi kata. Dengan kemampuan ini, diharapkan komputer mampu mengambil keputusan sendiri untuk berbagai kasus yang ditemuinya. Industri AI ini berkembang semenjak tahun 1980an, meskipun sudah dimulai dari tahun 1970an
Evolusi AI berjalan dalam dua jalur yang berbeda. Pertama, untuk menciptakan sistem komputer yang meniru proses berpikir manusia untuk menyelesaikan permasalahan umum. Misalnya program permainan catur. Kedua, mengkombinasikan pemikiran terbaik para ahli pada sepotong software yang dirancang untuk memecahkan persoalan yang spesifik. Biasanya disebut juga dengan expert system, atau sistem pakar. Misalnya bagaimana seorang dokter menentukan penyakit seseorang, mulai dari tanya jawab, pemeriksaan kondisi tubuh seperti mata, tekanan darah, suhu tubuh dan sebagainya. Langkah-langkah ini pula yang berusaha diterapkan ke komputer yang mampu berpikir seperti pakar tersebut.

ISTILAH2 YG TERDAPAT DIDALAMNYA
artificial
Buatan, tiruan, bikinan, artifisial.
intelligence
pengertian, kecerdasan, akal.
Artificial Intelligence Software
Perangkat lunak yang digunakan dalam bidang aplikasi kecerdasan buatan.
Intelligence Device
Suatu perangkat yang mampu mengerjakan suatu pekerjaan dalam mendukung tugasnya tanpa membebani tuga...
Artificial Neural Network
Istilah lain dari Neural Network.

PENGERTIAN INFORMASI PEMEROSESAN

PENGERTIAN PEMEROSESAN
Process
Kegiatan yang melakukan pengolahan suatu data menjadi informasi:information. Informasi dari beberapa...
Information
Keterangan, penerangan. Data yang telah diproses:process ke dalam suatu bentuk yang mempunyai arti b...
information processing
Memperoleh, menyimpan, memanipulasi, dan menampilkan data, terutama dengan cara elektronis:electroni...
Processor
Nama chip, pengolah utama dari komputer:computer, dan merupakan bagian dari central processing unit ...
Processing
Proses:process sedang berlangsung.

PENGERTIAN TRANSAKSI

PENGERTIAN TRANSAKSI
Transaksi Benturan Kepentingan terdiri atas 2 (dua) unsur yaitu Transaksi dan Benturan Kepentingan. Kedua penulis memberikan definisi Transaksi sebagai “aktivitas atau kontrak dalam rangka memberikan dan atau mendapat pinjaman, memperoleh, melepaskan, atau menggunakan aktiva, jasa, atau Efek suatu Perusahaan atau Perusahaan Terkendali atau mengadakan kontrak sehubungan dengan aktivitas tersebut”. Dari definisi di atas, dapat terlihat bahwa pengertian “Transaksi” adalah sangat luas karena pada prinsipnya meliputi pemberian jaminan, pinjaman hutang, jasa, akuisisi atau penjualan aktiva. Sedangkan Benturan Kepentingan didefinisikan sebagai “perbedaan antara kepentingan ekonomis Perusahaan dengan kepentingan ekonomis pribadi direktur, komisaris, pemegang saham utama Perusahaan, atau Pihak Terafiliasi dari direktur, komisaris, atau pemegang saham utama”.
Di Indonesia sendiri, dasar hukum pengaturan Transaksi Benturan Kepentingan di Indonesia, selain Undang-Undang Pasar Modal, adalah Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-84/PM/1996 tanggal 24 Januari 1996, sebagaimana diubah dengan Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-12/PM/1997 tanggal 30 April 1997 dan dengan Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-32/PM/2000 tanggal 22 Agustus 2000 tentang Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu atau singkatnya, Peraturan IX.E.1 . Namun dalam pelaksanaannya, Peraturan IX.E.1 ini cukup rumit dan memiliki cakupan yang luas sehingga tidak menutup kemungkinan adanya pelanggaran-pelanggaran dalam pelaksanaannya oleh Perusahaan Publik atau Emiten yang akan mengadakan Transaksi Benturan Kepentingan.

PENGERTIAN DSS

PENGERTIAN DSS
PENGERTIAN DSSDSS merupakan bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen pengetahuan). Sistem informasi sangat penting untuk mendukung proses pengambilan keputusan . Dimana system informasi mempunyai tujuan untuk mendukung sebuah aplikasi Decision Support System (DSS) yang telah dikembangkan pada tahun 1970. Keefektifan dalam mengembangkan DSS diperlukan suatu pemahaman tentang bagaimana system informasi ini dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan, sehingga DSS ini dapat membantu seorang manajer dalam meningkatkan kinerjanya dalam mengambil suatu keputusan.Hal yang perlu ditekankan di sini adalah bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana penunjang (tools) bagi mereka. DSS sebenarnya merupakan implementasi teori-teori pengambilan keputusan yang telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation research dan management science. Hanya bedanya adalah bahwa jika dahulu untuk mencari penyelesaian masalah yang dihadapi harus dilakukan perhitungan iterasi secara manual (biasanya untuk mencari nilai minimum, maksimum, atau optimum), saat ini komputer PC telah menawarkan kemampuannya untuk menyelesaikan persoalan yang sama dalam waktu relatif singkat. Dalam kedua bidang ilmu di atas, dikenal istilah decision modeling, decision theory, dan decision analysis - yang pada hakekatnya adalah merepresentasikan permasalaha dan manaje-men yang dihadapi setiap hari ke dalam bentuk kuantitatif (misalnya dalam bentuk model matematika). Contoh-contoh klasik dari persoalan dalam bidang ini adalah linear programming, game's theory, transportation problem, inventory system, decision tree, dan lain sebagainya. Dari sekian banyak problem klasik yang kerap dijumpai dalam aktivitas bisnis perusahaan sehari-hari, sebagian dapat dengan mudah disimulasikan dan diselesaikan dengan menggunakan formula atau rumus-rumus sederhana. Tetapi banyak pula masalahan yang ada sangat rumit sehingga membutuhkan kecanggihan komputer. Decision Support System ( DSS ) merupakan progresi alamiah dari system pelaporan informasi dan system pemrosesan transaksi. DSS bersifat interaktif, system informasi yang berbasis komputer yang menggunakan model keputusan dan secara khusus menggunakan database untuk membantu proses pengambilan keputusan bagi manajer dan pengguna akhir Informasi dihasilkan dalam bentuk laporan periodik dan khusus dan output dari model matematika dan sistem pakar.Sprague dan Carlson mendefinisikan DSS dengan cukup baik, sebagai sistem yang memiliki lima karakteristik utama (Sprague et.al., 1993):1) Sistem yang berbasis komputer;2) Dipergunakan untuk membantu para pengambil keputusan;3) Untuk memecahkan masalah-masalah rumit yang "mustahil" dilakukan dengan kalkulasi manual;4) Melalui cara simulasi yang interaktif;5) Dimana data dan model analisis sebagai komponen utama.Karakteristik 4 dan 5 merupakan fasilitas baru yang ditawarkan oleh DSS belakangan ini sesuai dengean perkembangan terakhir kemajuan perangkat komputer.Prinsip Dasar DSS
Struktur MasalahSulit utk menemukan masalah yg sepenuhnya terstruktur atau tak terstruktur - area kelabu Simon. Ini berarti DSS diarahkan pada area tempat sebagai besar masalah berada.
Dukungan KeputusanDSS tidak dimaksudkan untuk menggantikan manajer. Komputer dapat diterapkan pada bagian masalah yg terstruktur, tetapi manajer bertanggung ajwab atas bagian yang tidak terstruktur.
Efektivitas Keputusanwaktu manajer berharga dan tidak boleh terbuang, tetapi manfaat utama menggunakan DSS adalah keputusan yg baik TAHAPAN-TAHAPANTahapan SPK :
Definisi masalah
Pengumpulan data / elemen informasi yang relevan
pengolahan data menjadi informasi baik dalam bentuk laporan grafik maupun tulisan
menentukan alternatif - alternatif solusi ( bisa dalam persentase )Selain itu tahap-tahap dalan mengambil suatu keputusan telah dijelaskan dalam buku Herbert A. Simon, dimana tahapan tersebut terbagi menjadi tiga, yaitu:
Kegiatan Intelijen.Mengamati lingkungan mencari kondisi-kondisi yang perlu diperbaiki
Kegiatan Merancang.Menemukan, mengembangkan dan mengalihkan berbagai alternatif tindakan yang mungkin
Kegiatan Memilih dan Menelaah.Menilai pilihan-pilihan yang sesuaiTUJUAN DSSTujuan dari DSS adalah sebagai berikut:
Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi struktur.
Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya.
Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan manajer daripada efisiensinya.Perintis DSS yang lain, Peter G.W. Keen, bekerja sama dengan Scott Morton mendefinisikan 3 (tiga) tujuan yang harus dicapai DSS. Mereka percaya bahwa DSS harus :1. Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi terstruktur2. Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya3. Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan manajerKEUNTUNGAN DAN KERUGIANManajer yang menggunakan model matematis dapat memperoleh keuntungansebagai berikut :
Proses pemodelan menjadi pengalaman belajar
Kecepatan simulasi memberikan kemampuan bagi kita untuk mengevaluasi dampak keputusan dalam jangka waktu yang singkat.
Model memberikan daya peramalan
Model membutuhkan biyaya yang lebih murah daripada metode trial-and-error.
Dapat menyelesaikan problem yang kompleks.
Sistem dapat berinteraksi dengan pemakainya.
Lebih cepat dengan hasil yang lebih baik (terutama dibandingkan dengan pengambilan keputusan secara intuisi).
Menghasilkan acuan data untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh manajer yang kurang berpengalaman.
Untuk masalah yang berulang, DSS dapat memberi keputusan yang lebih efektif.
Fasilitas untuk mengambil data dapat memberikan kesempatan bagi beberapa manajer untuk berkomunikasi dengan lebih baik.
Meningkatkan produktivitas dan kontrol dari manajer.Sedangkan kerugian model adalah sebagai berikut:
Sulitnnya pemodelan system bisnis dan akan menghasilkan model yang tidak dapatmenangkap semua pengaruh pada entity.
Dibutuhkan keterampilan matematika yang tinggi untuk menggembangkan model yang lebih kompleks secara pribadiBeberapa hal yang dilakukan oleh seorang manajer adalah sebagai berikut:
Fungsi ManajemenFungsi manajemen dari seorang manajer ini meliputi:
Planning.
Organizing.
Staffing.
Directing.
Controlling.
Peran ManajemenPeran manajerial ini maliputi beberapa aktifitas, diantaranya:
Interpersonal.
Informational.
Decisional.
Tingkatan ManajemenTingkatan manajemen ini meliputi: (Dapat dilihat pada gambar 10.5)
Tingkat Perencanaan Strategis.
Tingkat Pengendalian Manajemen.
Tingkat Operasional.JENIS-JENIS DSSJenis-jenis DSS menurut tingkat kerumitan dan tingkat dukungan pemecahan masalahnya adalah sebagai berikut:
Mengambil elemen-elemen informasi.
Menaganalisis seluruh file.
Menyiapkan laporan dari berbagai file.
Memperkirakan dari akibat. keputusan
Mengusulkan. keputusan
Membuat keputusanAdapun fokus utama konsep DSS adalah komputer harus digunakan untuk mendukung manajer tertentu membuat keputusan tertentu untuk memecahkan masalah tertentu. Model DSS terdiri dari:
Model matematika.
Database.
Perangkat lunak.yang melukiskan beberapa komponen yang mendukung DSS, seperti: Hardware, Software, Data, Model, dan Interaktif para pemakainya.Menurut Herbert A. Simon keputusan berada pada suatu rangkaian kesatuan, dengan keputusan terprogram pada satu ujungnya dan keputusan tak terprogram pada ujung lainnya.
Keputusan Terprogram, bersifat berulang dan rutin sedemikian sehingga suatu prosedur pasti telah dibuat untuk menanganinya sehingga keputusan tersebut tidak perlu diperlakukan de novo (sbg sesuatu yg baru) tiap kali terjadi.
Keputusan Tidak Terprogram, bersifat baru, tidak terstruktur, dan jarang konsekuen. Tidak ada metode yg pasti utk menangani masalah ini belum pernah ada sebelumnya, atau karena sifat dan struktur persisnya tak terlihat atau rumit, atau karena begitu pentingnya sehingga memerlukan perlakuan yang sangat khusus.Aplikasi DSS yang ditawarkan di pasar sangat beraneka ragam, dari yang paling sederhana (quick-hit DSS)sampai dengan yang sangat kompleks (institutional DSS). Quick-Hit DSS" biasanya ditujukan untuk para manajer yang baru belajar menggunakan DSS (sebagai pengembangan setelah jenis pelaporan yangdisediakan oleh MIS = Management Information System, satu level sistem di bawah DSS). Biasanya masalah yang dihadapi cukup sederhana (simple) dan dibutuhkan dengan segera penyelesaiannya.Misalnya untuk kebutuhan pelaporan (report) atau pencarian informasi (query). Sistem yang sama biasa pula dipergunakan untuk melakukan analisa sederhana. Contohnya adalah melihat dampak yang terjadi pada sebuah formulasi, apabila variabel-variabel atau parameter-parameternya diubah. Di dalam perusahaan, DSS jenis ini biasanya diimplementasikan dalam sebuah fungsi organisasi yang dapat berdiri sendiri (berdasarkan data yang dimiliki fungsi organisasi tersebut). Misalnya adalah DSS untuk menyusun anggaran tahunan, DSS untuk melakukan kenaikan gaji karyawan, DSS untuk menentukan besanya jam lembur karyawan, dan lain sebagainya.PENGAMBILAN KEPUTUSANKeputusan-keputusan dibuat untuk memecahkan masalah. Dalam usaha memecahkan suatu masalah mungkin membuat banyak keputusan. Keputusan merupakan rangkaian tindakan yang perlu diikuti dalam memecahkan masalah untuk menghindari atau mengurangi dampak negatif, atau untuk memanfaatkan kesempatan.CARA PENGGUNAAN INFORMASI DARI DSS:Pada dasarnya dua pengguna informasi dari DSS oleh manajer, yaitu untuk mendefinisikan masalah dan memecahkan masalah tersebut. Pendefinisian masalah adalah usaha definisi dari pendekatan system. Ia juga berkaitan dengan fase intelegensi yang di kemukakan oleh simon. Selanjutnya manjer menggunakan informasi untuk memecahkan masalah yang telah diidentifikasi. Hal ini merupakan usaha pemecahan menurut poendekatan sistim dan berkaitan denga fase disain dan pemilihan. Pada umumnya, lapaoran berkala dan khusus digunakan terutama dalam usaha definisi, dan simulasi dalam usaha pemecahanLaporan berkala dapat di rancang untuk menidentifikasi masalah atau masalah yangkemungkinan besar akan muncul, manjer juga melakukan query terhadap database untukmenemukan masalah atau mempelajari lebih jauh lagi mengenai masalah yang telah di identifikasi. Simulasi dapat juga membuka masalah yang tersembunyi, karna kelemahancenderung akan kelihatan menonjol ketika operasi perusahaan diubah secara matematis.Laporan berkala dan khusus dapat juga membantu manajer untuk memecahkan masalahdengan cara mengidentifikasi keputusan alternative, mengevaluasi dan memilih alternative tersebut, dan memberikan informasi lanjutan.LAPORAN1. Laporan berkala dan khususLaporan berkala atau periodic report yaitu laporan yang dibuat menurut jadwal tertentu contohnya adalah analis penjualan terhadap pelanggan perbulan dan laporankhusus atau special report yaitu laporan yang di buat ketika laporan dibuat ketika sesuatu yang tidak seperti biasanya terjadi contohnya laporan mengenai kecelakaan. Dalam penggunaannya laporan berkala dan khusus bersifat lengkap atau ringkas.2. Laporan lengkap dan ringkaslaporan lengakap atau detail report yaitu laporan yang memberikan spesifikasimengenai setiap tindakan atau transaksi dan baris yang mewakili tindakan atau transaksi disebut baris lengkap atau detail line sedangkan laporan ringkas atau summary report yaitu laporan yang menyertakan baris yang mewakili beberapa tindakan atau transaksi. Baris laporan biasanya di cetak dalam beberapa ururtan tertentu, filed yang berada dalam record data, yang disebut key filed atau control filed digunakan untuk mengurutkan record sebelum laporan tersebut dicetak. Yang paling sering digunakan ialah Ascending sequence (urutan naik) disini nilai filed control terendah (no pelanggan 0001 atau nama Aardbverk) didaftar pertama kali, dan nilai tertinggi (no 9999 atau zikmund) di daftar paling akhir.Penjelasan Gambar MODEL DSSData dan informasi dimasukkan ke dalam database dari lingkungan perusahaan. Database berisi data yang disediakan oleh SIA. Isi database digunakan oleh tiga subsistem perangkat lunak.
Perangkat Lunak Penulisan Laporan merupakan hasil periodik maupun khusus.
Model Matematika menghasilkan informasi sebagai hasil dari simulasi yang melibatkan satu atau beberapa komponen dari sistem fisik perusahaan, atau berbagai aspek operasinya.
Perangkat Lunak GDSS, memungkinkan beberapa pemecah masalah, bekerja sama sebagai satu kelompok, mencapai solusi.SISTEM BERBASIS GRAFIKDalam merepresenasikan DSS agar mudah dipergunakan dan dimengeri oleh user (dalam hal ini adalahmanajer perusahaan), format grafik mutlak dipergunakan untuk melengkapi teks yang ada. Contoh-contohmodel grafik yang populer dipergunakan adalah sebagai berikut:
Time Series Charts - untuk melihat dampak sebuah variable terhadap waktu;
Bar Charts - untuk memperbandingkan kinerja beberapa entiti;
Pie Charts - untuk melihat komposisi atau persentasi suatu hal;
Scattered Diagrams - untuk menganalisa hubungan antara beberapa variabel;
Maps - untuk merepresentasikan data secara geografis;
Layouts - untuk menggambarkan lokasi barang secara fisik, seperti pada bangunan dan kantor;
Hierarchy Charts - untuk menggambarkan struktur organisasi;
Sequence Charts - untuk merepresentasikan sesuatu dengan logika yang tersetruktur (contohnya adalah diagram flowchart); dan
Motion Graphics - untuk memperlihat-kan perilaku dari variabel yang diamati denvan cara animasi.

Pengertian ERp

pengertian Erp’ERP is a complete enterprise wide business software solution. The ERP system consists of software support modules, such as: marketing and sales, field service, product design and development, production and inventory control, procurement, distribution, industrial facilities management, process design and development, manufacturing, quality, human resources, finance and accounting, and information services’Sementara Daniel O’Leary mendefinisikannya sebagai:
’ERP systems are computer based systems designed to process an organization’s transactions and facilitate integrated and real-time planning, production, and customer response. In particular ERP systems will be assumed to have certain characteristics’
Dari kedua definisi tersebut, jelas terlihat bahwa konsep ERP dikembangkan dengan latar belakang pemikiran perlunya dilakukan aktivitas pengintegrasian proses secara lintas fungsi di dalam perusahaan, agar dapat lebih responsif terhadap berbagai kebutuhan pelanggan atau “customer”. Dilibatkannya aplikasi atau software dalam konsep ERP adalah semata-mata karena perangkat teknologi tersebut dapat memberikan nilai tambah berupa: penghapusan proses-proses yang tidak perlu (process elimination), penyederhanaan proses-proses yang rumit atau bertele-tele (process simplification), penyatuan proses-proses yang redundan (process integration), dan pengotomatisasian proses-proses yang manual (process automation).

all about STEKPI

VISI DAN MISI STEKPI

VISI STEKPIMenjadi Perguruan Tinggi Unggulan Dalam Penyelenggaraan Pendidikan Bisnis dan Manajemen Terutama Bidang Keuangan dan PerbankanMISI STEKPI1. Menciptakan Lingkungan Pembelajaran Yang Kondusif dan Profesional Guna Menghasilkan Lulusan Yang Bermutu dan Memberikan Manfaat Bagi Masyarakat.2. Responsif dan Adaptif Terhadap Perubahan Teknologi dan Ekonomi Sosial Global.3. Menjaga Kehormatan Lembaga Pendidikan Sesuai Nilai-Nilai Pancasila.

KEBIJAKAN MUTUSebagai Lembaga Pendidikan Tinggi Bermutu, STEKPI Menghasilkan Insan Yang Berkarakter, Terampil dan Mampu Beradaptasi Terhadap Perubahan Teknologi dan Sosial Ekonomi Global.

SASARAN MUTU1. Banyaknya Dosen Berpendidikan Strata Dua Atau Lebih Minimum 90% (sembilan puluh).2. 80% (delapan puluh) Lulusan Akan Bekerja Dalam Tempo 6 Bulan Setelah Lulus.3. Memenangkan Penelitian Hibah Bersaing Minimal 3 (tiga) Buah Pertahun.4. Rata-Rata Indek Prestasi Mata Kuliah Kompetensi Lulusan Minimal 2.75.5. Paling Sedikit Menjadi Juara Kedua Dalam Lomba Mahasiswa Antar Perguruan Tinggi Minimal 3 (tiga) Kali Pertahun.6. Tingkat Pelaksanaan Perkuliahan Minimal 90 % (sembilan puluh) Tiap Kelas.7. Kepuasan Mahasiswa Terhadap Tiap Dosen Per Kelas Minimal 85 (Dalam Rentang Nilai 0-100).8. Tingkat Kepuasan Mahasiswa Terhadap Layanan Kampus Rata Rata 85 ( Dalam Rentang Nilai 0-100).9. Tiap Mata Kuliah Kompetensi Membahas Studi Kasus Minimal 4 (empat) Buah.10. Kompetisi Mahasiswa Tingkat Kampus Untuk Tiap Mata Kuliah Kompetensi, Minimal Sekali Dalam Satu Semester.

BAGAN ORGANISASI STEKPI

Ketua & Wakil Ketua
Kantor Kendali Mutu
Pusat P2M
Sekretariat & Administrasi
Direktorat Kerjasama
Direktorat Akademik
Direktorat Operasional
Direktorat TI
Humas & Admisi
PMB
Kemahasiswaan & Alumni
Jurusan Manajemen
Jurusan Akuntansi
S2 MM
Perpustakaan
Administrasi Akademik
Sarana & Prasarana
Laboratorium
Perancangan Sistem
Programming
Layanan & Perawatan

Pengertian sistem informasi management

Pengertian
SIM bukan merupakan hal baru. Ruang lingkup SIM sebenarnya tertuang pada tiga kata pembentuknya, yaitu “sistem”, “informasi”, dan “manajemen”.Sistem merupakan kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan. Di dalam perusahaan, yang dimaksud elemen dari sistem adalah departemen-departemen internal, seperti persediaan barang mentah, produksi, persediaan barang jadi, promosi, penjualan, keuangan, personalia; serta pihak eksternal seperti supplier dan konsumen yang saling terkait satu sama lain dan membentuk satu kesatuan usaha.
Informasi adalah hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan yang dibutuhkan oleh orang untu menambah pemahamannya terhadap fakta-fakta yang ada. Informasi bagi setiap elemen akan berbeda satu sama lain sesuai dengan kebutuhannya masing-masingManajemen terdiri dari proses atau kegiatan yang dilakukan oleh pengelola perusahaan seperti merencanakan (menetapkan strategi, tujuan dan arah tindakan), mengorganisasikan, memprakarsai, mengkoordinir dan mengendalikan operasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Pengertian sistem informasi akuntansi

Pengertiannya
Latar Belakang Masalah Pada era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis mengalami perubahan yang sangat pesat dengan tingkat persaingan ketat. Oleh karena itu perusahaan-perusahaan dituntut untuk melakukan kegiatan operasionalnya secara efektif dan efisien umtuk mempertahankan eksistensinya, sehingga pengetahuan merupakan kekuatan yang sangat penting untuk membantu manajer dalam pengambilan keputusan. Informasi yang berkualitas yaitu informasi yang akurat, relevan, dan tepat waktu sehingga keputusan bisnis yang tepat dapat dibuat yang disesuaikan dengan sistem informasi yang diterapkan di masing-masing perusahaan. Dengan demikian, pengelolaan sistem informasi merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan. Sistem informasi juga diperlukan dalam pengadaan bahan baku untuk kelancaran proses pembelian bahan baku dari pemasok serta kepada pembeli. Prosedur pembelian bahan baku melibatkan beberapa bagian dalam perusahaan dengan maksud agar pelaksanaan pembelian bahan baku dapat diawasi dengan baik. Salah satu penyebab terjadinya kekacauan-kekacauan dalam prosedur pembelian bahan baku adalah lemahnya pengendalian intern pada sistem dan prosedur yang mengatur suatu transaksi. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka setiap perusahaan perlu menyusun suatu sistem dan prosedur yang dapat menciptakan pengendalian intern yang baik dalam mengatur pelaksanaan transaksi perusahaan. Bagi perusahaan yang bergerak dalam industri manufaktur, sistem informasi produksi yang efektif merupakan suatu keharusan dan tidak lepas dari persoalan persediaan bahan baku, karena sebagian besar modal perusahaan terikat pada proses produksi perusahaan tersebut. Dengan adanya sistem informasi yang efektif, maka kekacauan-kekacauan yang umum terjadi dalam bidang produksi seperti jadwal produksi yang tidak realistis, pemborosan dan terjadinya kekurangan persediaan yang terjadi selama proses produksi dapat dihindari dan ditangani. Sampai saat ini, pengertian pengendalian intern telah dikemukakan oleh banyak pihak. Dalam arti sempit, pengendalian intern didefinisikan sebagai pengecekan untuk memeriksa kecermatan penjumlahan. Sedangkan dalam arti luas, pengendalian intern adalah semua alat-alat yang digunakan oleh pimpinan perusahaan untuk melakukan pengawasan. Sistem informasi produksi memfokuskan pada aspek-aspek seperti: pemesanan, penyimpanan, dan ketersediaan bahan baku dan perlengkapan produksi; penjadwalan mesin, fasilitas dan tenaga kerja untuk memproses bahan baku menjadi bahan jadi; mendesain dan menguji produk dengan jumlah sesuai rencana, kualitas yang baik dan biaya yang dianggarkan. Dengan kata lain, sistem informasi produksi bertujuan mendukung fungsi produksi dan operasi yang terdiri atas aktivitas yang berkaitan dengan perencanaan dan pengendalian produksi barang dan jasa. Untuk mencapai tujuan perusahaan manajemen bertanggung jawab terhadap praktek pembelian bahan baku dan produksi dalam perusahaan yang dikelola dan harus secara terus-menerus mengawasi sistem pengendalian intern yang sudah ditetapkan. PT. Philips Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Manufacturing Lighting yang bermerk dagang produk lighting dengan kurang lebih ada 700 items yang terdiri atas dua tipe yaitu Gelas Pijar dan VTL (Neon / TL). Aktivitas perencanaan dan pengendalian pembelian bahan baku dan produksi menjadi semakin kompleks. Untuk dapat melakukan aktivitas perencanaan dan pengendalian pembelian bahan baku dan produksi sebagai penghasil informasi. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengevaluasi sistem informasi pembelian bahan baku dan produksi sebagai penyedia informasi perencanaan dan pengendalian pembelian bahan baku dan produksi. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah maka permasalahan yang dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana sistem informasi pembelian bahan baku dan produksi yang telah diterapkan di PT. Philips Indonesia? 2. Apakah evaluasi sistem informasi pembelian bahan baku dan produksi sebagai penyedia informasi untuk perencanaan dan pengendalian pembelian bahan baku dan produksi pada PT. Philips Indonesia? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dengan dilakukannya penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui sistem informasi pembelian bahan baku dan produksi yang telah diterapkan di PT. Philips Indonesia. 2. Untuk mengetahui apakah evaluasi sistem informasi pembelian bahan baku dan produksi sebagai penyedia informasi untuk perencanaan dan pengendalian pembelian bahan baku dan produksi di PT. Philips Indonesia. 1.4 Manfaat Penelitian Sesuai dengan tujuan dilakukannya penelitian ini, maka manfaat yang diharapkan dapat diperoleh adalah: 1. Bagi Perusahaan Penelitian ini akan memberikan suatu gambaran yang jelas akan pentingnya pengendalian intern dalam perusahaan, sehingga perusahaan dapat melakukan evaluasi diri dan mengambil tindakan yang perlu untuk memperbaiki sistem pengendalian intern yang ada saat ini. 2. Bagi Pembaca Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan kajian ataupun study komparatif dalam mengevaluasi sistem pengendalian intern perusahaan pada umumnya. Melalui penelitian ini diharapkan pembaca dapat memperoleh masukan yang berarti dalam mengimplementasikan sistem pengendalian serta masalah-masalah yang mungkin akan dihadapi. 3. Bagi Ilmu Pengetahuan, Khususnya dalam bidang akuntansi, penelitian ini akan menambah perbendaharaan karya ilmiah, khususnya mengenai aspek pengendalian, dengan harapan akan bermanfaat sebagai bahan masukan berupa studi kasus yang dapat dipelajari dan dipahami BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian sistem dan Prosedur Menurut Yogianto (1995:1) yang mengutip dari Jerry Fritz Gerald dan Warren D. Stalling, pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut “ Suatu sistem adalah suatu jaringan yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”. Sedangkan prosedur menurut Yogianto (1995:1) mengutip dari Richard F. Neuschel, didefinisikan sebagai berikut: “Suatu prosedur adalah urut-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan apa (what) yang harus dikerjakan, siapa (who) yang mengerjakan, kapan (when) dikerjakan, dan bagaimana mengerjakannya. Definisi sistem menurut Mulyadi (1993:2) sebagai berikut: a. Setiap sistem terdiri atas unsur-unsur. b. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan. c. Unsur-unsur tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem. d. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar. Pengertian prosedur menurut Zaki Baridwan (1990:3) adalah merupakan urutan pekerjaan klerikal yang melibatkan beberapa orang dalam suatu bagian atau lebih, disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi yang sering terjadi. 2.1.2 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.2.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Bodnard dan Hopwood (2000:23) sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi. Menurut Baridwan (1996:4) sistem informasi akuntansi adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, menggolongkan, mengolah, menganalisa dan komunikasikan informasi keuangan yang relevan untuk pengambilan keputusan kepada pihak-pihak luar (seperti inspeksi pajak, investor dan kreditur ) dan pihak-pihak dalam (terutama manajemen ). 2.1.2.2 Tujuan Penyusunan Sistem Informasi Akuntasi Tujuan umum penyusunan sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut: 1. Untuk memperbaiki informasi yang diberikan oleh sistem dalam kualitas, ketepatan waktu atau struktur dari informasi tersebut. 2. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, yang berarti memperbaiki daya andal informasi akuntansi dan menyediakan catatan yang lengkap sebagai pertanggungjawaban dalam melindungi harta perusahaan. 3. Untuk menurunkan biaya dalam menyelenggarakan catatan akuntansi. Dari ketiga tujuan tersebut harus dipertimbangkan pada waktu penyusunan suatu sistem informasi akuntansi, sehingga dapat diharapkan tidak ada salah satu tujuan yang terlewatkan. 2.1.2.3 Faktor–faktor yang dipertimbangkan dalam penyusunan sistem informasi akuntansi Penyusunan sistem informasi akuntansi untuk suatu perusahaan perlu mempertimbangkan beberapa faktor penting antara lain: 1. Sistem informasi akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip cepat yaitu sistem informasi akuntansi harus menyediakan informasi yang diperlukan dengan cepat dan tepat waktu serta dapat memenuhi kebutuhan dan kualitas yang sesuai.. 2. Sistem informasi yang disusun harus memenuhi prinsip aman yaitu sistem informasi harus dapat membantu menjaga keamanan harta milik perusahaan. 3. Sistem informasi akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip murah yang berarti bahwa biaya untuk menyelenggarakan sistem informasi akuntansi tersebut harus dapat ditekan sehingga relatif tidak mahal. 2.1.3 Teknologi Informasi Dalam era globalisasi informasi yang berkembang sangat pesat, sistem informasi akuntansi mengalami banyak perubahan dalam tahun-tahun terakhir ini. Penggunaan teknologi komputer mendapat perhatian yang sangat besar karena memungkinkan manajemen informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan dengan cepat dan tepat. Untuk memahami Sistem informasi akuntansi berbasis komputer perlu pengenalan terhadap struktur kemampuan dan operasi dari komputer. 2.1.3.1 Komponen Utama Suatu Komputer Menurut Cushing (1992 : 110) ”Komputer adalah suatu alat elektronik dengan kecepatan yang tinggi yang mampu melaksanakan serangkaian instruksi yang akan mernungkinkannya untuk melakukan serangkaian operasi tanpa campur tangan manusia”. Sistem komputer merupakan kombinasi yang terintegrasi dari empat komponen yaitu hardware, software, procedure dan personnel. Menurut Bordnar, George (2000 : 71) ”Sistem komputer merupakan kombinasi terpadu dari perangkat keras (Hardware), Perangkat lunak (software), komunikasi, sumber daya manusia, sumber daya informasi, dan prosedur-prosedur pemrosesan”. Mcleod (1995 : 109) menjelaskan tentang komponen komputer tersebut sebagai berikut. Software adalah program-program dan prosedur-prosedur kerja yang dibutuhkan untuk mengintruksikan hardware dalam melakukan fungsinya. Sedangkan Hardware adalah peralatan fisik yang digunakan untuk melakukan berbagai aktivitas dari sistem yang berbasis komputer, adapun komponen hardware sebagai berikut : a. Input Devices yaitu suatu alat atau media yang menerima input data untuk diproses. b. Central processing unit (CPU) yaitu bagian internal komputer yang berfungsi sebagai pusat pengolahan dan pengendalian dari keseluruhan sistem pemrosesan data CPU yang terdiri dari bagian-bagian yang masing-masing mempunyai tugas sendiri, tetapi merupakan satu kesatuan yang saling melengkapi.yaitu : 1. Control unit adalah bagian yang bertugas mengendalikan dan mengkoordinasikan keseluruhan sistem kerja komputer. 2. Arithmetic Logic unit (ALU) adalah bagian yang bertugas melaksanakan perhitungan arithm

pengertian sistem informasi data

pengertian system
sistem; sistim; susunan; tata; kumpulan prosedur; kumpulan komponen; kumpulan dari berbagai hal untuk suatu tujuan
Pengertian informasi
Keterangan, penerangan. Data yang telah diproses ke dalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata, sehingga dapat dipakai sebagai dasar untuk mengambil keputusan, dan terasa bagi keputusan saat itu atau keputusan mendatang.
Pengertian data
Fakta, atau bagian dari fakta yang mengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, kata-kata, angka-angka, huruf-huruf, atau simbol-simbol yang menunjukkan suatu ide, objek, kondisi, atau situasi dan lain-lain.
Data itu sendiri merupakan bentuk jamak dari datum yang berarti informasi. Jelasnya data itu dapat berupa apa saja dan dapat ditemui di mana saja. Kemudian kegunaan dari data adalah sebagai bahan dasar yang obyektif (relatif) di dalam proses penyusunan kebijaksanaan dan keputusan oleh Pimpinan Organisasi.

Kamis, 04 Juni 2009

ALL ABOUT STEKPI | PROFILE STEKPI: ALAMAT,FOTO,PROGRAM STUDI, FASILITAS, DLL|

SEJARAH DAN INFORMASI STEKPI
Sekolah Tinggi Ilmu Keuangan dan Perbankan Indonesia (disingkat STEKPI) berawal dari Sekolah Tinggi Keuangan dan Perbankan Indonesia (STKPI). STKPI didirikan oleh Yayasan Pawiyatan Jayakarta pada tanggal 2 Mei 1982. Pada tahun 1985 dilakukan pengambilalihan yayasan dan kepengurusannya dari yayasan dan pengurus lama ke yayasan dan pengurus baru. Yayasan dan pengurus baru ini diketuai oleh Drs. Abdul Gani. Pada tahun 1987 nama yayasan lama diganti menjadi Yayasan Pengembangan Pendidikan Indonesia, disingkat YAPPINDO.

Serangkaian perbaikan dilakukan setelah pengambilalihan pada tahun 1987 antara lain kegiatan persiapan perbaikan STEKPI melalui kerja sama dengan pihak Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI), dalam hal ini Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM-FEUI). Kerja sama yang dilakukan khususnya di bidang penyusunan kurikulum dan silabus serta penyediaan staf pengajar tetap yang meliputi penyeleksian dan pembinaannya. Ikatan ini dilakukan melalui penandatanganan kerja sama No. PS/5055/LP/87, tanggal 6 April 1987, tentang Pengembangan Sekolah Tinggi Ekonomi Keuangan dan Perbankan Indonesia, antara Ketua Tim Pengembangan STEKPI dan Kepala LPEM-FEUI, dengan disahkan dan disetujui oleh Ketua YAPPINDO dan Dekan FEUI.

Pada tanggal 11 April 1988 dilakukan serah terima Ketua STEKPI dari Drs. Hasymi Ali kepada Sanjoto Subekti, S.E. Selanjutnya sejak tanggal 1 April 1989 Ketua STEKPI adalah Prof. Barli Halim dan Ketua Dewan Penyantun STEKPI adalah Prof. Dr. Ali Wardhana. Dengan meninggalnya Prof. Barli Halim pada tanggal 9 Mei 1996, untuk sementara Ketua STEKPI dijabat oleh Sanjoto Subekti, S.E. Pada tanggal 17 Juni 1997 Yayasan Pengembangan Pendidikan Indonesia melalui SK No. 002/BPH-YPPI/KPTS/VI/97 mengangkat Prof. Dr. Rustam Didong sebagai Ketua STEKPI untuk periode 1997-2001 dan periode 2001-2005 berdasarkan SK No. 005/BPH-YPPI/VII/2001. Selanjutnya, pada tanggal 5 Januari 2007 berdasarkan SK No. 002/BPH-YPPI/I/2007 STEKPI dipimpin oleh Bambang Trihartanto, Ph.D.

Hakekat Pengembangan STEKPI

Sebagai perguruan tinggi swasta yang berada di negara yang sedang berkembang, STEKPI harus menghayati secara mendalam akan keadaan, kehendak dan kebutuhan masyarakat yang sedang membangun. STEKPI berkewajiban untuk turut serta membina perkembangan itu menuju ke kehidupan manusia dengan nilai dasar : keimanan, karakter, berpengetahuan dan berkemampuan.Dalam mengemban peranan untuk mewujudkan kewajiban tersebut, STEKPI bermaksud menjadi institut ekonomi yang mengintegrasikan ilmu pengetahuan, ketrampilan profesional dan etika humanitas secara selaras. Integrasi ini bukan hanya melandasi pengarahan di bidang pendidikan, akan tetapi juga menjiwai kebijakan dan gerak langkah STEKPI.Dengan mempergunakan keadaan sekarang sebagai pertimbangan dan titik tolak bagi penentuan langkah-langkah untuk mencapai tujuan STEKPI, maka strategi pengembangan STEKPI diletakkan dalam 2 (dua) tahap, yakni:
a.
Tahap pertama, disebut Tahap Stabilisasi dan Peningkatan Mutu. Dalam tahap ini dilakukan usaha-usaha untuk mengkoordinasikan dan mempertinggi mutu semua sumber daya, serta meletakkan dasar-dasar yang kokoh bagi pengembangan STEKPI selanjutnya.


b.
Tahap kedua, merupakan tahap Pertumbuhan. Tahap ini diarahkan pada usaha-usaha untuk meningkatkan kemampuan, baik secara kualitas maupun kuantitas, serta melebarkan ruang lingkup aktivitas STEKPI.



Dalam Tahap Stabilisasi dan Peningkatan Mutu, sasaran-sasaran pengembangan yang harus dicapai adalah:
a.
Mencapai standar-standar pendidikan yang tinggi, baik secara ilmiah maupun profesional.
b.
Mencapai kemampuan yang tinggi dalam mengembangkan ketrampilan profesional dalam bidang keuangan dan perbankan.
c.
Mencapai kemampuan yang tinggi dalam menyelenggarakan penelitian penerapan.
d.
Meletakkan dasar organisasi dan manajemen yang kuat untuk menghadapi abad ke 21.
e.
Mengadakan kerja sama yang baik dengan dunia perguruan tinggi, baik di dalam maupun di luar negeri guna mempelancar proses pendidikan dan meningkatkan mutu pendidikan.
f.
Mencapai tingkat efektifitas yang lebih tinggi dalam penggunaan suber daya STEKPI, dengan jalan mengadakan kerja sama dengan lembaga-lembaga ilmiah, keuangan dan perbankan, serta sektor riil lainnya.



Segenap sasaran pengembangan tersebut perlu diwujudkan sejalan dengan upaya pengamalan Pancasila dan Tridarma Perguruan tinggi. Segenap sasaran tersebut dituangkan dalam kebijaksanaan dasar pengembangan, yang dirinci dalam 7 (tujuh) program pengembangan.